DONYANEWS, Medan — Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat memastikan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional atau PON 2024 tetap berjalan sesuai jadwal. Pesta olahraga nasional itu akan digelar September 2024 dengan Sumatera Utara dan Aceh bertindak sebagai tuan rumah bersama.
“Kalau tunda tidak, karena dari rapat terbatas yang lalu Bapak Presiden menghendaki pelaksanaan PON dilaksanakan 2024 dan dibuka pada 8 September,” kata Wakil Ketua KONI Pusat Suwarno di sela menghadiri peletakan batu pertama pembangunan Stadion Madya Atletik dan Gedung Olahraga Martial Art di Kawasan Sumut Sport Center, Desa Sena, Batangkuis, Deliserdang, Sumatera Utara.
Dia juga memastikan Sumut dan Aceh yang menjadi tuan rumah akan mendapat bantuan pembangunan stadion utama yang nantinya digunakan untuk upacara pembukaan dan penutupan PON 2024.
Bahkan, hal tersebut akan dipertegas kembali dalam rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
“Ini masih dalam proses. Dari rapat yang lalu sempat dibicarakan standar stadion seperti Stadion Manahan. Kami tidak tahu dinamikanya seperti apa. Kami berkomunikasi dengan kementerian PMK. Sekretaris Kabinet ingin mendorong di tingkat ratas Presiden,” katanya.
Sementara itu, Kadispora Sumut Bahruddin Siagian mengatakan pembangunan dua arena tersebut akan menjadi warisan sebagai tuan rumah PON.
Untuk Stadion Madya Atletik akan dibangun dua lintasan atletik sedangkan Gedung Olahraga Martial Arts digunakan untuk pertandingan jujitsu, karate, taekwondo, dan wushu.
Terkait isu bahwa pembangunan sejumlah arena, lokasi pariwisata, dan kepentingan komersil di lahan Kawasan Sumut Sport Center di Desa Sena, Batangkuis, seluas 300 hektare digunakan untuk kepentingan sepihak, Baharuddin menegaskan nantinya justru akan dimanfaatkan untuk masyarakat umum.
Di kawasan tersebut direncanakan dibangun rumah sakit, hotel, dan pusat perbelanjaan serta rekreasi.
“Bahwa ini bukan untuk kantor gubernur, bukan untuk kantor bupati, tapi ini adalah untuk fasilitas umum anak – anak muda, anak – anak yang punya talenta menjadi atlet kebanggaan Sumut di tingkat nasional maupun internasional. Maka, semua arena ini berstandar internasional,” katanya.