DONYASPORT, Banda Aceh — Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Marciano Norman, mengajak insan media untuk membangun optimisme seluruh masyarakat Aceh, yang akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan PON XXI Aceh-Sumut 2024.
Ketum KONI itu optimis, dengan segala persiapan yang telah dilakukan, gelaran PON akan dilaksanakan sesuai jadwal, yaitu pada September 2024.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketum KONI Pusat kepada awak media usai menggelar rapat dengan Pemerintah Aceh dan tim dari Kementerian Dalam Negeri di ruang rapat P2K komplek Kantor Gubernur Aceh, Rabu (18/10/2023).
“Jangan ada keragu-raguan dari masyarakat dan teman-teman media, bahwa banyak hambatan dalam persiapan pelaksanaan PON ini. Hambatan pasti ada, namun kita selalu berusaha mencari dan menemukan jalan keluarnya. Alhamdulillah, seluruh kementerian dan Lembaga akan memberikan dukungan penuh kepada Pemerintah Aceh, untuk bisa menampilkan yang terbaik dan PON ke-21 akan dikenang sebagai event olahraga nasional yang mempunyai nilai tersendiri,” ujar Marciano.
Marciano menambahkan, karena PON XXI merupakan PON pertama yang diselenggarakan di dua daerah tingkat provinsi. PON pertama yang diikuti oleh 38 provinsi.
“Insya Allah, PON XXI Aceh-Sumut akan melahirkan dan memecahkan rekor-rekor nasional dan itu menjadi bahan bagi kita untuk mengantar atlet-atlet kita berprestasi lebih baik pada single maupun multy event internasional,” kata Marciano Norman.
Ketum KONI Pusat menambahkan, dirinya beserta pengurus KONI Pusat dan pengurus Besar PON Aceh -Sumut dan tim dari Kementerian Dalam Negeri, sejak kemarin (17/10), secara marathon telah melaksanakan kegiatan bersama dalam rangka rasionalisasi anggaran penyelenggaraan PON.
“Rasionalisasi ini penting karena kita ingin melihat, dalam kondisi seperti saat ini, bagaimana dengan seefisien mungkin kita bisa menyelenggarakan PON ke-21 tahun 2024 di Aceh dan Sumut. Dan dari beberapa kegiatan tersebut, kita sudah bisa untuk menampilkan satu anggaran yang rasional dalam penyelenggaraan PON dengan baik di Aceh ini dengan sisa waktu setahun ini. Baik program-program perencanaan maupun pertemuan terkait persiapan kegiatan PON akan segera dilakukan,” ungkap Marciano.
Marciano Norman menjelaskan, seluruh anggaran ini sudah dipertimbangkan bersama dan menjadi bahan pelaporan Penjabat Gubernur Aceh kepada Bapak Presiden RI pada rapat terbatas mendatang. Oleh karena itu, Marciano Norman mengapresiasi Pemerintah Aceh dan tim Kemendagri yang telah menunjukkan dedikasi bagi suksesnya gelaran PON yang ditunjukkan pada rapat rasionalisasi ini.
“Apresiasi kami sampaikan kepada PB PON Aceh yang diketuai langsung oleh Penjabat Gubernur Aceh dan seluruh jajaran. Terima kasih juga kami sampaikan kepada jajaran Kementerian Dalam Negeri yang telah membantu menampilkan anggaran yang sangat-sangat rasional untuk mendukung penyelenggaraan PON.
Dari Aceh, rombongan KONI Pusat akan bertolak ke Provinsi Sumatera Utara. Marciano norman berharap, setelah dirinya dan rombongan kembali, maka segala hal bisa segera ditindaklanjuti secara cepat oleh PB PON Aceh-Sumut wilayah Aceh beserta jajarannya, baik terkait persiapan venue dan sosialisasi serta hal-hal lain.
“Tentu kami berharap semua hasil pertemuan bisa segera ditindaklanjuti secara cepat, karena waktu kita yang hanya tinggal setahun ini. Insya Allah, PON XXI Aceh-Sumut akan dilaksanakan pada September tahun 2024 sesuai dengan yang telah kita rencanakan bersama,” kata Marciano.
Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah Aceh Muhammad MTA, menjelaskan, klasifikasi anggaran PON itu ada dua, yaitu pembangunan sarpras dan penyelenggaraan. Kegiatan rapat rasionalisasi yang dilakukan oleh Pemerintah Aceh bersama Tim Kemendagri dan KONI Pusat merupakan rasionalisasi kebutuhan anggaran real penyelenggaraan PON, yang di estimasi sebelumnya Rp1,2 triliun.
“Rapat dua hari ini adalah untuk merasionalisasi anggaran Rp1,2 triliun tersebut. Dari hasil rapat rasionalisasi yang dilakukan bersama oleh Pemerintah Aceh, Tim Kemendagri dan KONI Pusat ini terjadi penghematan, yaitu menjadi sebesar kurang lebih Rp800 miliar,” ujar MTA.
“Dari hasil rapat rasionalisasi ini, Penjabat Gubernur bersama tim akan menyampaikan kepada Presiden pada Ratas seperti yang disampaikan oleh Ketum KONI Pusat pada wawancara dengan teman-teman media tadi,” imbuh MTA.
MTA menambahkan, dari penyampaian hasil ini, nantinya akan dibicarakan terkait sumber anggarannya, mulai dari APBN, sponsor dan shearing APBA. Segala hal tersebut akan diputuskan oleh Presiden.
“Sedangkan terkait anggaran rehab venue utama yang bersumber dari dana APBN, saat ini sedang berjalan, sekitar Rp800 milyar lebih. Tinggal tender dan action pembangunan melalui Kementerian PUPR,” imbuh MTA.
“Secara khusus perlu kami sampaikan, bahwa terkait informasi yang menyatakan bahwa seakan-akan rapat ini ada agenda, bahwa Kemendagri minta Aceh pangkas dana untuk PON, kami kira hal tersebut keliru, karena tim Kemendagri turun bersama KONI Pusat dalam rangka rasionalisasi kebutuhan penyelenggaraan. Dan hasilnya akan dilaporkan kepada Presiden dalam hal kebijakan lanjutan sumber pembiayaan nantinya,” lanjut MTA. []