DONYASport, Banda Aceh — Peluncuran dan hitung mundur menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 di Aceh dan Sumatra Utara akan berlangsung 21-22 Januari ini.
Hal itu terungkap dalam keterangan tertulis KONI Pusat, usai rapat pleno pengurus pada Kamis (5/1/2023) di Kantor KONI Pusat, Senayan.
Pada tahun terakhir masa periodenya sebagai Ketua KONI, Marciano Norman melakukan rapat untuk mengawali tahun 2023. Di sela itu, ia menyampaikan terima kasih dan apresiasi pada jajaran yang telah bekerja keras dalam menjalankan program kendati dalam situasi sulit.
Salah satu program yang dibahas ialah PON Aceh-Sumatra Utara, terutama rencana launching dan countdown. Rencananya, dua kegiatan itu akan diselenggarakan pada 21 Januari di Aceh, satu hari setelah pelantikan Ketua Umum KONI Aceh Abu Razak. Setelah itu, acara peluncuran juga digelar di Medan, Sumut, pada keesokan harinya.
“Dalam waktu yang tersedia ini, saya menginginkan perencanaan yang jauh lebih baik dari PON sebelumnya. Dengan pengalaman yang saudara-saudari miliki, saya yakin dengan meningkatkan kebersamaan kita. Insya Allah PON XXI/2024 Aceh-Sumut akan dikenang sebagai PON berkualitas,” kata Marciano.
Selain PON, KONI Pusat juga menyatakan dukungannya terkait persiapan SEA Games 2023 di Kamboja pada 5-17 Mei dan Asian Games di Hangzhou, China, pada 23 September hingga 8 Oktober.
Dibahas juga multievent yang tengah disiapkan KONI Pusat, yakni Pekan Olahraga Bela Diri yang rencananya digelar Juni 2023 di Solo dan Pekan Olahraga Pantai pada Desember 2023, serta Rapat Kerja Nasional (Rakernas) KONI yang akan digelar tahun ini.
Sehubungan Rakernas, Kabid Organisasi Mayjen TNI Purn Andrie Tardiwan Utama Soetarno mengusulkan agar Rakernas KONI 2023 dapat digelar pada April mendatang dan Musyawarah Olahraga Nasional (Musornas) KONI diupayakan Juli 2023.
“Mari kita rapatkan barisan untuk memberikan yang terbaik. Untuk bisa mengoptimalkan kinerja kita, yang harus dijaga adalah suasana bekerja di lingkungan kita. Mari kita berupaya maksimal untuk saling menutup kekurangan. Kita harus merebut kembali kepercayaan publik kepada KONI,” kata eks Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) RI ini.